Sesosok semangatmu yang kulihat
Diam aku mengamatimu
Diantara butir-butir bening embun pagi ...
Langkah yang berat jelas kulihat
dari sorot matamu
Demi mendapat sesuap nasi tak kau
hiraukan itu
Diam aku mengamati
Diantara terik mentari
Yang terus membakar tubuhmu
Tetapi , selalu kau tak hiraukan
itu
Hujan keringat pun
Tak pernah menghentikan semangatmu
Ayah ....
Mataku mengembun menatapmu
Hatiku runtuh bersama hujan
keringatmu yang jatuh
Tapi aku mencoba tegar saat melihat senyummu
Tanya hati
Bola
mata mengintai
Setiap
sudut yang ada
Mencari
sosok bayangmu
Yang
bertubi goreskan luka.....
Runtunan
ilusi
Kalahkan
fakta
Menari-nari
sesakan dada
Apa
pernah kau rasa ?
Jiwa
terombang-ambing
Menggeming
Terlunglai
lesu nantikan kepastian....
Apakah
kau merasakan ?
Tanya
hati
Mengeruak
sesak
Berontak,
berlomba ingin melompat
Tak
ada satu pun yang sempat
Benarkah
tak berasa ?
Bola
mata mengintai
Satiap
sudut yang ada
Bersama diri yang terus
terluka.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar